BOITAN - Sejak awal menjabat di tahun 2017 lalu, Kepala Desa Boitan (Bantayan 1) Kecamatan Luwuk TImur Kabupaten Banggai Dahlan Lambause lebih memfokuskan program kerja pada aitem kegiatan pemberdayaan guna peningkatan ekonomi masyarakat.
Karena majunya sebuah desa jikalau garis ekonomi masyarakat masih tergolong berada di level zona merah, dengan sendirinya harapan bakal terwujudnya sebuah desa yang berkembang akan susah dicapai.
Pada wartawan media online inovasinews.id belum lama ini di kediaman pribadinya kades menjelaskan, adapun program pemberdayaan yang telah digenjot sejak tahun 2017 lalu lebih diprioritaskan pada pengadaan hewan ternak sapi bali.
Target yang telah diprogramkan Pemerintahan Desa Boitan dibawah kepemimpinannya (Dahlan Lambause,red), sejak tahun 2017 hingga 2022 ini minimal setiap kepala keluarga sudah memperoleh bantuan satu ekor hewan ternak sapi bali dari jumlah total 130 Kk.
Penyaluran program bantuan hewan ternak sapi bali ini dilakukan secara proporsional atau dengan kata lain dibagi secara merata terhadap seluruh masyarakat di tiga dusun yang ada di desa ini.
Selain menganggarkan bantuan hewan ternak sapi bali melalui alokasi Dana Desa (DD), terobosan yang sudah dilakukan Pemerintah Desa Boitan sejak tahun 2017 lalu sudah banyak menerapkan sistem jemput bola untuk bantuan ternak unggas lainnya seperti ayam ketingkat kabupaten hingga provinsi.
Sedangkan untuk program fisik yang selama ini dilakukan orientasinya lebih berkisar pada kegiatan penataan lingkungan seperti pengerjaan fasilitas riol dan pemadatan/penimbunan jalan desa. Dimana diawal pemerintahannya sebagian jalan desa kondisinya masih sangat becek dan belum diperbaiki.
Satu-satunya bangunan fisik yang sudah sempat diperjuangkan diawal pemerintahan Dahlan Lambause selaku Kades Boitan tahun 2017 lalu adalah pembangunan baru fasilitas Poskesdes.
Diakhir wawancaranya kades kembali menekankan, pada prinsipnya jika seluruh warga masyarakat Desa Boitan masih memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk memegang amanah di periode kedua, maka program prioritas yang akan kembali digalakan di lapangan adalah berbagai jenis kegiatan pemberdayaan.
Ada alasan fundamental mengapa sejak diawal pemerintahan tahun 2017 lalu dirinya kurang memprogramkan kegiatan fisik, mengingat prospek aitem pengerjaan fisik asas manfaatnya hanya dirasakan oleh kalangan tertentu saja dalam hal ini para tukang, sedangkan kegiatan pemberdayaan faedahnya bisa dirasakan secara komprehensif oleh seluruh masyarakat kecil. *Aminullah
Penduduk Biasa
14 September 2016 06:09:16
Selamat atas keberhasilan Senggigi merayakan Hari Kemerdeakaan 2016!...